Atlantis

Peta Atlantis menurut Athanasius Kircher. Pada peta tersebut, Atlantis terletak di tengah Samudra Atlantik.
Peta Atlantis menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found terletak di Indonesia

Atlantis, Atalantis,[1] atau Atlantika[1] (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.[2]

Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.

Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan kadang-kadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Catatan Plato

Lukisan Plato.

Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Plato tidak pernah menyelesaikan Critias karena alasan yang tidak diketahui; namun, ahli yang bernama Benjamin Jowett, dan beberapa ahli lain, berpendapat bahwa Plato awalnya merencanakan untuk membuat catatan ketiga yang berjudul Hermocrates. John V. Luce mengasumsikan bahwa Plato — setelah mendeskripsikan asal usul dunia dan manusia dalam Timaeus, dan juga komunitas sempurna Athena kuno dan keberhasilannya dalam mempertahankan diri dari serangan Atlantis dalam Critias — akan membahas strategi peradaban Helenik selama konflik mereka dengan bangsa barbar sebagai subyek diskusi dalam Hermocrates.

Empat tokoh yang muncul dalam kedua catatan tersebut adalah politikus Critias dan Hermocrates dan juga filsuf Socrates dan Timaeus, meskipun hanya Critias yang berbicara mengenai Atlantis. Walaupun semua tokoh tersebut merupakan tokoh bersejarah (hanya tiga tokoh pertama yang dibawa),[3] catatan tersebut mungkin merupakan karya fiksi Plato. Dalam karya tertulisnya, Plato menggunakan dialog Socrates untuk mendiskusikan posisi yang saling berlawanan dalam hubungan prakiraan.

Terjemahan Latin Timaeus, dibuat pada abad pertengahan.

[sunting] Timaeus

Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato, dan berpikir apakah ia dan tamunya dapat mengingat sebuah cerita yang mencontohkan peradaban seperti itu.

Pada buku Timaeus, Plato berkisah:

Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.[4]

[sunting] Critias

Poseidon karya Bronzino (1503–1572).

Critias menyebut kisah yang diduga sejarah yang akan memberikan contoh sempurna, dan diikuti dengan deskripsi Atlantis. Dalam catatannya, Athena kuno mewakili "komunitas sempurna" dan Atlantis adalah musuhnya, mewakili ciri sempurna sangat antitesis yang dideskripsikan dalam Republic. Critias mengklaim bahwa catatannya mengenai Athena kuno dan Atlantis berhaluan dari kunjungan ke Mesir oleh penyair Athena, Solon pada abad ke-6 SM. Di Mesir, Solon bertemu pendeta dari Sais, yang menerjemahkan sejarah Athena kuno dan Atlantis, dicatat pada papiri di heroglif Mesir, menjadi bahasa Yunani. Menurut Plutarch, Solon bertemu dengan "Psenophis Heliopolis, dan Sonchis Saite, yang paling dipelajari dari semua pendeta" (Kehidupan Solon). Karena jarak 500 tahun lebih antara Plutarch dan peristiwa yang bersifat sebagai alasan atau dalih, dan karena informasi ini tidak ada pada Timaeus dan Critias, identifikasi ini dipertanyakan.

Menurut Critias, dewa Helenik membagi wilayah sehingga tiap dewa dapat memiliki; Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar daripada Libya kuno dan Asia Kecil yang disatukan,[1] tetapi akan tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalangi perjalanan menyebrang samudra. Bangsa Mesir mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 kilometer, kebanyakan terdiri dari pegunungan di wilayah utara dan sepanjang pantai, dan melinkungi padang rumput berbentuk bujur di selatan "terbentang dalam satu arah tiga ribu stadia (sekitar 600 km), tetapi di tengah sekitar dua ribu stadia (400 km).

Wanita asli Atlantis bernama Cleito (putri dari Evenor dan Leucippe) tinggal disini. Poseidon jatuh cinta padanya, lalu memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima pasang anak laki-laki kembar. Poseidon membagi pulau menjadi 10 wilayah yang masing-masing diserahkan pada 10 anak. Anak tertua, Atlas, menjadi raja atas pulau itu dan samudra disekitarnya (disebut Samudra Atlantik untuk menghormati Atlas). Nama "Atlantis" juga berasal dari namanya, yang berari "Pulau Atlas".

Poseidon mengukir gunung tempat kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah oleh cincin tanah yang besarnya sebanding. Bangsa Atlantis lalu membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih dan hitam yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah dan orichalcum (perunggu atau kuningan).

Menurut Critias, 9.000 tahun sebelum kelahirannya, perang terjadi antara bangsa yang berada di luar Pilar-pilar Herkules (umumnya diduga Selat Gibraltar), dengan bangsa yang tinggal di dalam Pilar. Bangsa Atlantis menaklukan Libya sampai sejauh Mesir dan benua Eropa sampai sejauh Tirenia, dan menjadikan penduduknya budak. Orang Athena memimpin aliansi melawan kekaisaran Atlantis, dan sewaktu aliansi dihancurkan, Athena melawan kekaisaran Atlantis sendiri, membebaskan wilayah yang diduduki. Namun, nantinya, muncul gempa bumi dan banjir besar di Atlantis, dan hanya dalam satu hari satu malam, pulau Atlantis tenggelam dan menghilang.

[sunting] Catatan kuno lainnya

Selain Timaeus dan Critias, tidak terdapat catatan kuno mengenai Atlantis, yang berarti setiap catatan mengenai Atlantis lainnya berdasarkan dari catatan Plato.

Banyak filsuf kuno menganggap Atlantis sebagai kisah fiksi, termasuk (menurut Strabo) Aristoteles. Namun, terdapat filsuf, ahli geografi dan sejarawan yang percaya akan keberadaan Atlantis.[5] Filsuf Crantor, murid dari murid Plato, Xenocrates, mencoba menemukan bukti keberadaan Atlantis. Karyanya, komentar mengenai Timaeus, hilang, tetapi sejarawan kuno lainnya, Proclus, melaporkan bahwa Crantor berkelana ke Mesir dan menemukan kolom dengan sejarah Atlantis tertulis dalam huruf heroglif.[6] Plato tidak pernah menyebut kolom tersebut. Menurut filsuf Yunani, Solon melihat kisah Atlantis dalam sumber yang berbeda yang dapat "diambil untuk diberikan".[7]

Bagian lain dari komentar abad ke-5 Proclus mengenai Timaeus memberi deskripsi geografi Atlantis. Menurut mereka, terdapat tujuh pulau di laut tersebut pada saat itu, tanah suci untuk Persephone, dan juga tiga lainnya dengan besar yang sangat besar, salah satunya tanah suci untuk Pluto, lainnya untuk Ammon, dan terakhir di antaranya untuk Poseidon, dengan luas ribuan stadia. Penduduknya—mereka menambah—memelihara ingatan dari nenek moyang mereka mengenai pulau besar Atlantis yang pernah ada dan telah berkuasa terhadap semua pulau di laut Atlantik dan suci untuk Poseidon. Kini, hal tersebut telah ditulis Marcellus dalam Aethiopica".[8] Marcellus masih belum diidentifikasi.

Sejarawan dan filsuf kuno lainnya yang mempercayai keberadaan Atlantis adalah Strabo dan Posidonius.[9]

Catatan Plato mengenai Atlantis juga telah menginspirasi beberapa imitasi parodik: hanya beberapa dekade setelah Timaeus dan Critias, sejarawan Theopompus dari Chios menulis mengenai wilayah yang disebut Meropis. Deskripsi wilayah ini ada pada Buku 8 Philippica, yang berisi dialog antara Raja Midas dan Silenus, teman dari Dionysus. Silenus mendeskripsikan Bangsa Meropid, ras manusia yang tumbuh dua kali dari ukuran tubuh biasa, dan menghuni dua kota di pulau Meropis (Cos?): Eusebes (Εὐσεβής, "kota Pious") dan Machimos (Μάχιμος, "kota-Pertempuran"). Ia juga melaporkan bahwa angkatan bersenjata sebanyak sepuluh juta tentara menyebrangi samudra untuk menaklukan Hyperborea, tetapi meninggalkan proposal ini ketika mereka menyadari bahwa bangsa Hyperborea adalah bangsa terberuntung di dunia. Heinz-Günther Nesselrath menyatakan bahwa cerita Silenus merupakan jiplakan dari kisah Atlantis, untuk alasan membongkar ide Plato untuk mengejek.[10]

Zoticus, seorang filsuf Neoplatonis pada abad ke-3, menulis puisi berdasarkan catatan Plato mengenai Atlantis.[11]

Sejarawan abad ke-4, Ammianus Marcellinus, berdasarkan karya Timagenes (sejarawan abad ke-1 SM) yang hilang, menulis bahwa Druid dari Galia mengatakan bahwa sebagian penduduk Galia bermigrasi dari kepulauan yang jauh. Catatan Ammianus dianggap oleh sebagian orang sebagai klaim bahwa ketika Atlantis tenggelam, penduduknya mengungsi ke Eropa Barat; tetapi Ammianus mengatakan bahwa “Drasidae (Druid) menyebut kembali bahwa sebagian dari penduduk merupakan penduduk asli, tetapi lainnya juga bermigrasi dari kepulauan dan wilayah melewati Rhine" (Res Gestae 15.9), tanda bahwa imigran datang ke Galia dari utara dan timur, tidak dari Samudra Atlantik.[12]

Risalah Ibrani mengenai perhitungan astronomi pada tahun 1378/79, yang merupakan parafrase karya Islam awal yang tidak diketahui, menyinggung mitologi Atlantis dalam diskusi mengenai penentuan titik nol kalkulasi garis bujur.[13]

[sunting] Catatan modern

Peta menunjukan wilayah kekuasaan Kekaisaran Atlantis. Peta dibuat oleh Ignatius L. Donnelly.

Novel Francis Bacon tahun 1627, The New Atlantis (Atlantis Baru), mendeskripsikan komunitas utopia yang disebut Bensalem, terletak di pantai barat Amerika. Karakter dalam novel ini memberikan sejarah Atlantis yang mirip dengan catatan Plato. Tidak jelas apakah Bacon menyebut Amerika Utara atau Amerika Selatan.

Novel Isaac Newton tahun 1728, The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended (Kronologi Kerajaan Kuno Berkembang), mempelajari berbagai hubungan mitologi dengan Atlantis. [14]

Pada pertengahan dan akhir abad ke-19, beberapa sarjana Mesoamerika, dimulai dari Charles Etienne Brasseur de Bourbourg, dan termasuk Edward Herbert Thompson dan Augustus Le Plongeon, menyatakan bahwa Atlantis berhubungan dengan peradaban Maya dan Aztek.

Pada tahun 1882, Ignatius L. Donnelly mempublikasikan Atlantis: the Antediluvian World. Karyanya menarik minat banyak orang terhadap Atlantis. Donnelly mengambil catatan Plato mengenai Atlantis dengan serius dan menyatakan bahwa semua peradaban kuno yang diketahui berasal dari kebudayaan Neolitik tingginya.

Selama akhir abad ke-19, ide mengenai legenda Atlantis digabungkan dengan cerita-cerita "benua hilang" lainnya, seperti Mu dan Lemuria. Helena Blavatsky, "Nenek Pergerakan Era Baru", menulis dalam The Secret Doctrine (Doktrin Rahasia), bahwa bangsa Atlantis adalah pahlawan budaya (kontras pada Plato yang mendeskripsikan mereka sebagai masalah militer), dan "Akar Ras" ke-4, yang diteruskan oleh "Ras Arya". Rudolf Steiner menulis evolusi budaya Mu atau Atlantis. Edgar Cayce, pertama kali menyebut Atlantis tahun 1923,[15] dan nantinya menjelaskan bahwa lokasi Atlantis berada di Karibia, dan menyatakan bahwa Atlantis adalah peradaban berevolusi tinggi kuno, kini telah tenggelam, yang memiliki kapal dan pesawat tempur menggunakan energi dalam bentuk kristal energi misterius. Ia juga memprediksi bahwa sebagian dari Atlantis akan naik ke permukaan tahun 1968 atau 1969. Jalan Bimini, yang ditemukan oleh Dr.J Manson Valentine, merupakan formasi batu tenggelam yang terlihat seperti jalan di sebelah utara Kepulauan Bimini Utara. Jalan ini ditemukan pada tahun 1968 dan diklaim sebagai bukti peradaban yang hilang dan kini masih diteliti.

Telah diklaim bahwa sebelum era Eratosthenes tahun 250 SM, penulis Yunani menyatakan bahwa lokasi Pilar-pilar Herkules berada di Selat Sisilia, namun tidak terdapat bukti yang cukup untuk membuktikan hal tersebut. Menurut Herodotus (circa 430 SM), ekspedisi Finisi telah berlayar mengitari Afrika atas perintah firaun Necho, berlayar ke selatan Laut Merah dan Samudera Hindia dan bagian utara di Atlantik, memasuki kembali Laut Tengah melalui Pilar Hercules. Deskripsinya di Afrika barat laut menjelaskan bahwa ia melokasikan Pilar Hercules dengan tepat di tempat pilar Hercules berada saat ini. Kepercayaan bahwa pilar Hercules yang telah diletakan di Selat Sisilia menurut Eratosthenes, telah dikutip dalam beberapa teori Atlantis.

[sunting] Ide Nasionalis

Konsep Atlantis menarik perhatian teoris Nazi. Pada tahun 1938, Heinrich Himmler mengorganisir pencarian di Tibet untuk menemukan sisa bangsa Atlantis putih. Menurut Julius Evola (Revolt Against the Modern World, 1934), bangsa Atlantis adalah manusia super (Übermensch) Hyperborea—Nordik yang berasal dari Kutub Utara (lihat Thule). Alfred Rosenberg (The Myth of the Twentieth Century, 1930) juga berbicara mengenai kepala ras "Nordik-Atlantis" atau "Arya-Nordik".

[sunting] Hipotesa terkini

Dengan teori continental drift secara luas diterima selama tahun 1960-an, kebanyakan teori "Benua Hilang" Atlantis mulai menyusut popularitasnya. Beberapa teoris terkini mengusulkan bahwa elemen cerita Plato berasal dari mitologi awal.

[sunting] Hipotesa lokasi

Citra satelit Santorini dari udara. Tempat ini merupakan salah satu dari banyak tempat yang diduga sebagai lokasi Atlantis.

Sejak Donnelly, terdapat lusinan - bahkan ratusan - usulan lokasi Atlantis. Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya.

Kebanyakan lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah. Pulau seperti Sardinia, Kreta dan Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta; kota seperti Troya, Tartessos, dan Tantalus (di provinsi Manisa), Turki; dan Israel-Sinai atau Kanaan. Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM menyebabkan tsunami besar yang diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis.[16] Terdapat wilayah di Laut Hitam yang diusulkan sebagai lokasi Atlantis: Bosporus dan Ancomah (tempat legendaris di dekat Trabzon). Sekitar Laut Azov diusulkan sebagai lokasi lainnya tahun 2003.[17] A. G. Galanopoulos menyatakan bahwa skala waktu telah berubah akibat kesalahan penerjemahan, kemungkinan kesalahan penerjemahan bahasa Mesir ke Yunani; kesalahan yang sama akan mengurangi besar Kerajaan Atlantis Plato menjadi sebesar pulau Kreta, yang meninggalkan kota dengan ukuran kawah Thera. 900 tahun sebelum Solon merupakan abad ke-15 SM.[18]

Beberapa hipotesis menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara, termasuk Swedia (oleh Olof Rudbeck di Atland, 1672–1702), atau di Laut Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi.[19] Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga telah diusulkan.[20]

Antarktika, Indonesia, dibawah Segitiga Bermuda,[21] dan Laut Karibia telah diusulkan sebagai lokasi Atlantis. Kisah benua "Kumari Kandam" yang hilang di India telah menginspirasi beberapa orang untuk menggambarkannya secara paralel dengan Atlantis. Menurut Ignatius L. Donnelly dalam bukunya, Atlantis: The Antediluvian World, terdapat hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek). Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.

Lokasi yang diduga sebagai lokasi Atlantis adalah:

Ilustrasi Atlantis oleh Lloyd K. Townsend.

[sunting] Atlantis dalam seni, sastra dan budaya

Legenda Atlantis muncul dalam banyak buku, film, serial televisi, permainan video, lagu dan karya lainnya. Contoh Atlantis dalam film adalah serial televisi Stargate Atlantis dan film animasi Disney Atlantis: The Lost Empire. Permainan video pertama Tomb Raider menampilkan Atlantis sebagai basis cerita dan lokasi untuk akhir cerita.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Catatan kaki

  1. ^ a b c Atlantis — Ensiklopedia Britannica
  2. ^ Atlantis: the Myth by Alan G. Hefner
  3. ^ Morgan 1998
  4. ^ Melacak Peradaban Atlantis
  5. ^ Nesselrath (2005), pp. 161–171.
  6. ^ Proclus, In Tim. 1,76,1–2 (= FGrHist 665, F 31)
  7. ^ Timaios 24a: τὰ γράμματα λαβόντες.
  8. ^ Proclus, Commentary on Plato's Timaeus, p. 117.10–30 (=FGrHist 671 F 1), trans. Taylor, Nesselrath).
  9. ^ Strabo 2.3.6
  10. ^ Nesselrath 1998, pp. 1–8.
  11. ^ Porphyry, Life of Plotinus, 7=35.
  12. ^ Fitzpatrick-Matthews, Keith. Lost Continents: Atlantis.
  13. ^ Selin, Helaine 2000, Astronomy Across Cultures: The History of Non-Western Astronomy, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, pg 574. ISBN 0-7923-6363-9
  14. ^ Isaac Newton (1728). The Chronology of Ancient Kingdoms Amended
  15. ^ Robinson, Lytle, 1972, Edgar Cayce’s Story of the Origin and Destiny of Man, Berkeley Books, New York, pg 51.
  16. ^ The wave that destroyed Atlantis Harvey Lilley, BBC News Online, 2007-04-20. Diakses pada 2007-04-21.
  17. ^ Atlantis Motherland http://atlantis-today.com]
  18. ^ Galanopoulos, Angelos Geōrgiou, and Edward Bacon, Atlantis: The Truth Behind the Legend, Indianapolis: Bobbs-Merrill, 1969
  19. ^ Lovgren, Stefan Atlantis "Evidence" Found in Spain and Ireland. National Geographic. Diakses pada 5 Desember 2007
  20. ^ http://antiquity.ac.uk/ProjGall/kuhne/ A location for "Atlantis"? Rainer W. Kühne Antiquity Vol 78 No 300 June 2004
  21. ^ Hanson, Bill. The Atlantis Triangle. 2003.

[sunting] Daftar pustaka

[sunting] Sumber kuno

[sunting] Sumber modern

  • Bichler, R (1986). 'Athen besiegt Atlantis. Eine Studie über den Ursprung der Staatsutopie', Canopus, vol. 20, no. 51, pp. 71–88.
  • Crowley, Aleister - Lost Continent
  • De Camp, LS (1954). Lost Continents: The Atlantis Theme in History, Science, and Literature, New York: Gnome Press.
  • Castleden, Rodney (2001) Atlantis Destroye'd', London:Routledge
  • Donnelly, I (1882). Atlantis: The Antediluvian World, New York: Harper & Bros. Retrieved November 6, 2001, from Project Gutenberg.
  • Eagle & Wind (2003). Atlantis Motherland, Hawaii: Cosmic Vortex. ISBN 0-9719580-0-9
  • Ellis, R (1998). Imaging Atlantis, New York: Knopf. ISBN 0-679-44602-8
  • Erlingsson, U (2004). Atlantis from a Geographer's Perspective: Mapping the Fairy Land, Miami: Lindorm. ISBN 0-9755946-0-5
  • Flem-Ath R, Wilson C (2001). The Atlantis Blueprint: Unlocking the Ancient Mysteries of a Long-Lost Civilization, Delacorte Press
  • Frau, S (2002). Le Colonne d'Ercole: Un'inchiesta, Rome: Nur neon. ISBN 88-900740-0-0
  • Gill, C (1976). 'The origin of the Atlantis myth', Trivium, vol. 11, pp. 8–9.
  • Görgemanns, H (2000). 'Wahrheit und Fiktion in Platons Atlantis-Erzählung', Hermes, vol. 128, pp. 405–420.
  • Griffiths, JP (1985). 'Atlantis and Egypt', Historia, vol. 34, pp. 35f.
  • Heidel, WA (1933). 'A suggestion concerning Platon's Atlantis', Daedalus, vol. 68, pp. 189–228.
  • Jordan, P (1994). The Atlantis Syndrome, Stroud: Sutton Publishing. ISBN 0-7509-3518-9
  • Luce, J V (1982). End of Atlantis: New Light on an Old Legend, Efstathiadis Group: Greece
  • Martin, TH [1841] (1981). 'Dissertation sur l'Atlantide', in TH Martin, Études sur le Timée de Platon, Paris: Librairie philosophique J. Vrin, pp. 257–332.
  • Morgan, KA (1998). 'Designer history: Plato's Atlantis story and fourth-century ideology', Journal of Hellenic Studies, vol. 118, pp. 101–118.
  • Muck, O (1978). 'The Secret of Atlantis', Book Club associates London
  • Nesselrath, HG (1998). 'Theopomps Meropis und Platon: Nachahmung und Parodie', Göttinger Forum für Altertumswissenschaft, vol. 1, pp. 1–8.
  • Nesselrath, HG (2001a). 'Atlantes und Atlantioi: Von Platon zu Dionysios Skytobrachion', Philologus, vol. 145, pp. 34–38.
  • Nesselrath, HG (2001b). 'Atlantis auf ägyptischen Stelen? Der Philosoph Krantor als Epigraphiker', Zeitschrift für Papyrologie und Epigraphik, vol. 135, pp. 33–35.
  • Nesselrath, HG (2002). Platon und die Erfindung von Atlantis, München/Leipzig: KG Saur Verlag. ISBN 3-598-77560-1
  • Nesselrath, HG (2005). 'Where the Lord of the Sea Grants Passage to Sailors through the Deep-blue Mere no More: The Greeks and the Western Seas', Greece & Rome, vol. 52, pp. 153–171.
  • Phillips, ED (1968). 'Historical Elements in the Myth of Atlantis', Euphrosyne, vol. 2, pp. 3–38.
  • Ramage, ES (1978). Atlantis: Fact or Fiction?, Bloomington: Indiana University Press. ISBN 0-253-10482-3
  • Settegast, M. (1987). Plato Prehistorian: 10,000 to 5000 B.C. in Myth and Archaeology, Cambridge, MA, Rotenberg Press.
  • Spence, L [1926] (2003). The History of Atlantis, Mineola, NY: Dover Publications. ISBN 0-486-42710-2
  • Szlezák, TA (1993). 'Atlantis und Troia, Platon und Homer: Bemerkungen zum Wahrheitsanspruch des Atlantis-Mythos', Studia Troica, vol. 3, pp. 233–237.
  • Vidal-Naquet, P (1986). 'Athens and Atlantis: Structure and Meaning of a Platonic Myth', in P Vidal-Naquet, The Black Hunter, Baltimore: Johns Hopkins University Press, pp. 263–284. ISBN 0-8018-3251-9
  • Wilson, Colin (1996). From Atlantis to the Sphinx ISBN 1-85227-526-X
  • Zangger, E (1993). The Flood from Heaven: Deciphering the Atlantis legend, New York: William Morrow and Company. ISBN 0-688-11350-8
Read more

Mengenali Gejala Stroke [ Kesehatan ]

Boleh dapet dari forum kikil,katanya disuruh nyebarin ..
Semoga bermanfaat bagi semua orang.

MENGENALI STROKE:
Pada suatu pesta, seorang teman tiba-tiba tersandung dan jatuh. Ia meyakinkan setiap orang, bahwa dia baik-baik saja dan tersandung batu saja karena sepatu yang baru. (padahal mereka telah menawarkan ambulans) Mereka membersihkan tumpahan dan memberikan piring yang baru-sementara ia kelihatan agak terkejut. Ingrid (kita sebut saja) terus bersenang-senang sepajang malam. Beberapa waktu berselang, suami Ingrid menelpon bahwa isterinya dibawa ke rumah sakit (jam 6.00 pagi, Ingrid meninggal.) Sebenarnya Ingrid sedang menderita stroke selama pesta. Kalau saja diantara mereka ada yang mengetahui bagaimana mengenali stroke, kemungkinan Ingrid masih bisa hidup sampai hari ini.
Beberapa orang seperti ini tidak meninggal, tetapi mereka berakhir dengan cacad, tidak berdaya. Hanya dibutuhkan beberapa menit untuk membaca ini.

MENGENALI STROKE:

Seorang Neurolog (Ahli syaraf) menyatakan bahwa jika ia bisa bertemu dengan seorang penderita stroke dalam 3 jam pertama serangan, maka keadaan bisa berubah total sama sekali. Ia mengatakan yang penting adalah mengenali gejala, mendiagnosa, dan segera membawa pasien untuk pengobatan ahli dengan segera dan ini mendesak!!
Jangan lewat dari tiga jam karena kalau tidak, akan cacat permanen.

MENGENALI STROKE

Ingat '3' langkah , STR . Baca dan pelajari!
Kadang-kadang gejala stroke sangat sukar untuk dikenali. Sayangnya,
ketidaktahuan membawa bencana. Penderita stroke dapat mengalami kerusakan otak yang berat jika orang sekitar gagal
Untuk mengenali gejala-gejala stroke. Sekarang para dokter menyatakan seorang terdekat dapat mengenali stroke dengan menayakan tiga pertanayaan sederhana:

S * Minta individu untuk tersenyum/Ask the individual to SMILE (TERSENYUM).
Kalau pipi pengot maka ada kelumpuhan saraf. Waspadalah !!

T * TALK (BICARA). Minta orang tersebut untuk TALK (BICARA ) KALIMAT SINGKAT
(mis.: 'It is sunny today, hari ini cerah, atau apa saja). Kalau
omongannya pelo ini gejala stroke.

R * Minta dia untuk RAISE BOTH ARMS (MENGANGKAT KEDUA LENGAN) .
Kalau tidak bisa mengangkat artinya ada kelumpuhan akibat stroke. Waspada dan jangan terlambat panggil ambulans. Jika terdapat salah satu dari gangguan untuk melakukan STR, segera panggil ambulans dan ceritakan keadaan ini kepada petugas.

NOTE : "Tanda" lain dari stroke adalah
1. Minta orang tersebut "menjulurkan" lidahnya.
2. Jika lidah "bengkok", menyimpang kesatu arah ini juga merupakan tanda dari suatu stroke.

Seorang spesialis jantung menyatakan jika Anda dapat mengirimkan ini melalui email kepada paling tidak 10 orang, maka paling tidak satu nyawa dapat diselamatkan dan mungkin itu nyawa Anda sendiri.
Read more

Impian mempunyai rumah makan

Sukses sebagai bintang akting, artis Cut Memey punya impian dan keinginan untuk membuka sebuah bisnis rumah makan. Meski belum memiliki konsep riil, namun perempuan kelahiran Jakarta, 7 Desember 1980 itu ingin menjajal bisnis restoran dengan konsep makanan khas Indonesia dan Jepang.

"Pengennya rumah makan Indonesia dan Japanese food," tegas Memey saat dihubungi, Jumat (1/1).

Alasan Memey membuka bisnis restoran, berangkat dari fakta bahwa setiap orang butuh makan, sehingga bisnis makanan tidak akan pernah mati. Tinggal pengelolaannya yang harus profesional.

"Soalnya bisnis makanan adalah bisnis yang nggak pernah mati. Karena setiap orang butuh makan," tuturnya penyuka masakan Indonesia dan Jepang itu.

Investasi yang dibutuhkan untuk membuka sebuah rumah makan, menurut perhitungan Memey cukup besar. Sehingga bintang EMAK INGIN NAIK HAJI itu memilih alternatif membuka franchise, ketimbang harus membuka rumah makan sendiri.

Selain lebih murah, menurutnya franchise lebih mudah mengenalkannya pada masyarakat, dan memiliki resiko kerugian yang kecil, jika memang gagal di tengah jalan.Memey pun mengajak beberapa rekan untuk bekerja sama dalam bisnis ini.

"Gue nggak sendiri tapi mungkin join beberapa orang. Jadi resikonya nggak terlalu besar," pungkas Memey.

Read more

Mimpi Berwirausaha Sendiri

Pernah terbesit dipikiran saya,kuliah sambil membangun usaha sendiri .Mulai dari tambak ikan,warnet dan rumah makan.
Tetapi orang tua belum mengijinkan,karna saya belum lulus kuliah.Alasan lain yaitu takut perkuliahan saya teganggu.
Target saya setelah lulus kuliah,ingin membangun tambak ikan dikampung halaman,hawa yang sejuk dan harga tanah untuk membangun jauh lebih murah dari pada dikota.Saya telah memikirkan setiap kendala yang akan terjadi dalam usaha.
1.Kegagalan Usaha
2.Saingan
Namun hal tersebut sudah saya perhitungkan sedemikian rupa,yang namanya orang usaha jangan pernah takut untuk gagal,karna setiap orang sukses telah banyak belajar dari masa gagal mereka.

Mudah-mudahan impian saya ini terwujud kelak nanti.
Read more

Opini Anggota DPR

Hak Angket Century
Jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menandatangani usul Hak Menyatakan Pendapat soal Kasus Bank Century terus bertambah. Kini sudah 106 orang yang ikut tandatangan.

"Hari ini berkat dukungan saudara-saudara, secara menyeluruh kami bisa mengumpulkan 106 tanda tangan anggota DPR," kata salah satu inisiator Angket Century, Maruarar Sirait, dalam siaran pers di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 23 April 2010.

Dalam siaran pers itu hadir juga sejumlah anggota dewan,antara lain, Bambang Soesatyo dari Golkar, Lily Wahid Fraksi Kebangkitan Bangsa, dan Akbar Faizal dari Hanura.

Dengan jumlah itu, Maruarar melanjutkan, inisiator hak menyatakan pendapat ini sudah memenuhi janjinya. Sepekan lalu, para inisiator ini memang berjanji mengumpulkan sedikitnya 100 tanda tangan dukungan dari anggota dewan untuk mendukung hak ini.

Siapa saja para anggota dewan yang membubuhkan tanda tangan itu. Maruarar belum menyebutkan. Tapi dia memastikan bahwa para anggota dewan itu berasal dari sejumlah fraksi. Antara lain dari Fraksi Golkar, PDIP, PKB, Hanura, dan Gerindra.
Read more

RUMAH MAKAN PONYO

RUMAH MAKAN PONYO
Rumah Makan Ponyo adalah Rumah Makan Khas Sunda yang telah lama berdiri dan sampai saat ini tetap mempertahankan ciri dan ke-khasan masakan Sunda. Di usianya yang ke-36 tahun, Rumah Makan Ponyo berkembang dengan membuka cabang di Bandung, Cimacan, Cianjur, Sumedang, dan Bekasi.

Rumah Makan Ponyo adalah Rumah Makan Khas Sunda yang berdiri sejak 12 Februari 1972 di Bandung. Sejak berdirinya sampai dengan saat ini, tetap mempertahankan standard resep tradisional untuk menu khas Sunda. Dengan citarasa yang dimilikinya Rumah Makan Ponyo mampu mempertahankan loyalitas pelanggan dengan menyajikan menu makanan dan minuman khas Sunda yang berselera, dengan suasana yang akrab penuh kekeluargaan.

Seiring dengan perkembangan dunia kuliner, Rumah Makan Ponyo pun menambah menu-menu yang ada dengan menu baru sesuai dengan keinginan pelanggan. Saat ini menu yang peling digemari oleh pelanggan adalah: nasi timbel komplit, ayam goreng karedok, pepes ikan mas, sedangkan menu baru adalah ungkeb kangkung, sop buntut goreng, sop buntut bakar, dan untuk minuman adalah es kopyor, es goyobod, es kelapa jeruk, bajigur dan bandrek.

Additional information:

Jam buka Rumah Makan Ponyo Jam 08.00 s.d 21.30, selain melayani pelanggan di tempat, juga melayani outside catering, mealbox, function, pernikahan, khitanan acara keluarga maupun acara perusahaan dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang bersahabat.
Read more

WARUNG SATE PAK KUMIS

Pa'kumis usahanya dimulai dari pa'kumis muda sampai sekarang pa'min yang berumur 57thn
usaha pa kumis bermula dari usaha yang sederhana beliau memulai dengan memasak sendiri semua makananya yang dibantu istrinya pa kumis sekarang membuka cabang di daerah rawamangun, usaha yang dirintis sejak tahun 1998 sekarang sudah menuai sukses yang lumayan bagus.

bermodal uang pemberian dari saudara pa min senilai Rp.100.000 sekarang pa kumis sudah dapat menyekolahkan anak pa kumis samapi kejenjang kuliah, dan allhamdulillah pa kumis sudah dapat naik haji.

usaha pa kumis bukan hanya warung nasi tapi pa kumis sudah membuka warung sate juga.
Read more

JURAGAN BRA YANG TEROBSESI BONITA

JURAGAN BRA YANG TEROBSESI BONITA
Seorang pengusaha Bonita yang bernama Jepri Van Novis,SE. kelahiran Bukittinggi 16 Nopember 1981 ini telah menjadi seorang pedagang yang sukses. Jepri menjalani usaha semenjak lulusan SMU, ia menjalani usaha ini untuk membayar uang kuliah dan biaya hidup selama kuliah di Padang. Jepri menjual dagangan produk pakaian dalam wanita-bra, celana dalam, korset dan sejenisnya bermerek Bonita. Modal menjalani usaha ini adalah tekad dan kepercayaan dari kakak sepupunya, karena ia tidak memiliki modal sepeserpun ia mendapat kredit selama 1 minggu.
Demi membayar uang masuk kuliah Jepri langsung menjalani dagang Bonita ini ia pergi memasarkan produk-produk Bonita dipasar Aur Kuning. Pasar ini adalah pasar terbesar didaerah Sumatra Barat. Jepri adalah seorang pria yang ulet dan pantang menyerah. Berawal dikota Padang ia langsung memasarkan produk-produknya ke took-toko, selain took yang ia tawarkan. Ia juga menawarkan produk-produknya ke eceran dan kaki lima. Selain dagang dipasar, ia juga membawa dagangannya kekampus menawarkan ketemanya. Walaupun ia mendapat ejekan dari temannya ia tidak pantang menyerah untuk menjalani usaha tersebut.
Setelah usia kuliah ditahun 2004, ia masih memasok daganganya ke Padang tetapi sehari – hari ia lebih banyak didaerah Bukit Tinggi membantu kakaknya berdagang, sambil membantu kakaknya ia mempelajari selak – beluk pasar grosir terbesar disumatra barat. Akhirnya pada tahun 2006, ia pun merasa mantap untuk membuka usaha sendiri. Jepri membuka usaha perjalanan dan wisata yang diberi nama Bonita Tour dan Travel. Dengan modal yang tidak terlalu banyak ia merintis usaha barunya dengan menjadi subagent penjualan tiket pesawat.
Pada bulan April 2007 ia menggandeng sang kakak untuk mendirikan perseroan terbatas sebagai syarat untuk bisa menjadi agen resmi. Sukses membesarkan Bonita dikota asalnya, ia berencana ke Jakarta dan akan membuka cabang diberbagai kota lainnya. Dari sekedar berjualan tiket, ia juga mengembangkan layanan jasa pengiriman, seperti kargo dan titipan kilat. Layanan ini sudah ia rintis dari kantor barunya di pasar Tanah Abang Blok A dan bisnis – bisnis ia jalani telah menjadi usaha yang maju yang selama ini ia impikan.
Read more

MEWUJUDKAN MIMPI-MIMPI DARI KERIPIK PISANG

MEWUJUDKAN MIMPI-MIMPI DARI KERIPIK PISANG
Banyak anak Indonesia yang kurang beruntung,mereka harus membantu kedua orangtua untuk mencari nafkah.Banyak yang bermimpi untuk bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi, tapi mereka harus bisa mengelola waktu serta uang bisa mereka dapatkan.Asalkan mau berusaha pasti bisa.
Seperti yang dialami oleh Sinta, dilahirkan dikeluarga yang kurang mampu justru membuatnya menjadi seorang jutawan.Hingga bisa mengejar ilmu hingga ke jenjang universitas.Berawal dari keinginan untuk menambah uang saku, bisnis yang diawalinya dari kecil-kecilan malah membuatnya jadi jutawan.
Semua diawali ketika ia duduk dibangku SMA kelas 2, ia merasa harus membantu kebutuhan keluarganya. Pilihannya ialah bekerja pada pabrik pisang.Sepulang sekolah ia bekerja disana dan selama 6 bulan pertama ia mendapatkan upah yang cukup lumayan untuk membantu keluarganya.Sambil menyelam minum air itulah yang dilakukan oleh Sinta selama bekerja dipabrik pisang tersebut. Sambil bekerja ia juga mendapatkan banyak ilmu dalam hal membuat kripik pisang,mulai dari memilih pisang yang baik,cara mengiris dan menggoreng yang benar sampai memberikan varisai rasa. Sinta yang kuliah di fakultas Ekonomi,Universitas Lampung ini juga mulai memikirkan dan menghitung secara sederhana omzet yang dihasilkan dibidang itu. Lampung memang terkenal dengan berbagai makanan olahan dari pisang seperti kripik pisang. Rasanya yang dulu hanay gurih asin sekarang dikembangkan menjadi lebih bervariasi. Tekadnya yang kuat membuat Sinta mengambil keputusan untuk mencoba berbisnis dibidang ini. Bermodalkan uang sebanyak 3 juta ia memulai usahanya. Tak hanya bahan baku pisang saja yang ia coba olah tapi juga hasil bumi lain seperti singkong, ubi jalar, talas dan sukun.
Awal bisnis yang digeluti tidaklah semudah mimpinya, banyak rintangan yang harus dihadapinya. Rintangan pertama adalah standar kualitas bagi para pengusaha keripik pisang, Sinta pun akhirnya dapat menetapkan standar itu pada produknya. Rintangan kedua ialah masalah pemasaran, Sinta tidak tahu harus memasarkan dimana karena hampir semua tempat di Lampung sudah ada kripik pisang.Untunglah Sinta memiliki dua orang teman yang dapat membantunya dan mengerti akan pekerjaannya. Kedua teman Sinta membantu dalam pengemasan produk dan pemasaran. Awalnya produk Sinta dipasarkan ke sekolah-sekolah dan toko-toko cinderamata yang sering dikunjungi turis.
Makin lama Sinta makin yakin bahwa bisnis adalah pilihan hidupnya.Impian Sinta yang ingin memiliki rumah sendiri meskipun kecil sekarang sudah tercapai dan Sinta juga berhasil mengangkat martabat keluarganya dari kemiskinan.Rupanya jiwa berbisnis Sinta sudah mulai terlihat sejak kelas 6 SD, apakah yang dekerjakannya waktu itu? Sama seperti bisnis yang digelutinya sekarang yaitu Sinta kecil berjualan keripik pisang.Keuletannya dan ketangguhannya juga terlihat saat Sinta berusaha mengembangkan keripik pisangnya.Memang ia beruntung, karena rumah orang tuanya berada ditempat yang strategis.Meski begtiu Sinta masih harus memikirkan cara untuk mengembangkan bisnisnya, melihat hamir semua daerah dilampung sudah ada kripik pisang.Bagaimana Sinta harus menghadapi persaingan ini?
Sinta sadar bahwa ia harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya dengan cara membiarkan calon pembeli untuk mencicipi kripik pisang buatannya sebelum membelinya.Sinta juga berhasil mengembangkan 9 rasa kripik diluar rasa yang standar.Dengan begitu pembeli dapat memilih rasa yang disukainya. Ada rasa stroberi,cokelat,keju, dan jagung.Selain itu, ia juga mempertahankan kripik dari umbi-umbian lain, untuk menarik pembeli yang mungkin saja bosan dengan kripik pisang.
Kerja keras memang modal utama Sinta.Tapi ia tidak ernah lupa berdoa agar usahanya selalu berjalan lancar.Sinta juga sadar bahwa kekayaannya sekarang bukanlah miliknya seutuhnya. Karena itu, ia rajin memberikan zakat kepada orang yang membutuhkan. Sering kali ia memberikan zakat kepada orangorang yang membutuhkan didaerah-daerah yang sering ia kunjungi untuk mengambil bahan baku.
Baru tiga thaun usahanya berjalan, ia sudah bisa membuka lapangan pekerjaan bagi 13 karyawan. Sebagian dari mereka adalah tetangganya sendiri sama seperti waktu dulu ia bekerja pada tetangganya.Meski telah tumbuh menjadi seorang jutawan muda, Sinta tidak berubah menjadi manusia sombong. ia tetap tampil sebagai wanita rendah hati yang punya segudang mimpi untuk keluarganya tercinta.
Read more

MERAUP DOLAR DARI HOBI GAMBAR

MERAUP DOLAR DARI HOBI GAMBAR
Wahyu Aditnya adalah seorang pemuda yang pintar dan kreatif. Ia mempunyai kemampuan dibidang desain grafis dan animasi. Kemampuan menggambar Adit sudah terlihat sejak ia sekolah dasar. Ketika kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang. Ia pernah menjadi seorang juara lomba menggambar disaat ia duduk dikelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan macam-macam gambar dan cerita. Adit lebih suka dibelikan kertas HVS dibandingkan membeli mainan, kertas HVS tersebut digunakan untuk menggambar. Adit juga membuat sebuah majalah dengan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekannya, ia membuat cerita berjudul 5 sekawan, namun cerita tersebut ia plesetkan menjadi 6 sekawan dan cerita ia buat disebarkan kekawan sekelasnya.
Ketika SMP Adit dipercaya mengelola satu rubric khusus untuk sebuah majalah sekolah, hobby menggambar hingga sekolah SMA. Karier pertamanya sebagai animator diawali dengan menjadi seorang komikus amatir. Bahkan buku-buku SMA-nya menjadi korban, dibukunya malah ia membuat sebuah animasi strip komik. Ketika masuk kuliah, ia tidak ingin sekolah tersebut ada pelajaran matematika. Ia masuk di Advanced Diploma Of Interactive Multimedia-Kvb Institute Of Tech untuk mempelajari multimedia. Disaat kuliah ia mendapatkan kejuaraan lomba hanya sekali.
Setelah kuliah karier Adit dimulai sebagai creative designer dan animator diTrans TV pada 200-2002, bekerja sebagai best student di Kvb Institute Of Tech. Bekerja diTrans TV tidak lama kemudian dilanjutkan bekerja freelance selama 1 tahun, karena keterampilan dan pengetahuannya, ia bias melakukan pekerjaan apapun. Dari awal animator, sutradara, 1 produser. Proyek pertama yang ia membuat video klip padi yang berjudul Bayangkanlah. Dan hasil pembuatan video ini dimenangkan diacara “Best Video Clip The Month” video music Indonesia (2002) dan “People Choise A Word” video music Indonesia. Semenjak itu banyak tawaran – tawaran mengalir padanya.
Read more