Ilmu Sosial Dasar
Pengetahuan diperoleh karena ada rangsangan pada diri manusia untuk
mengetahui sesuatu dalam rangka mempertahankan hidupnya. Pengetahuan ada
yang umum dan ada yang khusus. Pengetahuan dikatakan benar jika ada
kesesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Pengetahuan
menjadi ilmiah karena adanya keinginan yang mendalam untuk menyelidiki
sesuatu yang ingin kita ketahui dengan menggunakan metode tertentu, dan
itulah yang kemudian disebut ilmu pengetahuan. Penelitian untuk
menyelidiki kebenaran ilmiah dapat dilakukan melalui pendekatan induktif
maupun deduktif. Ilmu pengetahuan dikembangkan bukan hanya untuk ilmu
pengetahuan itu sendiri, tetapi juga karena adanya
kepentingan-kepentingan di dalamnya. Apa pun kepentingannya, ilmu
pengetahuan seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan harkat dan
kesejahteraan manusia.
ILMU BUDAYA DASAR, ILMU ALAMIAH DASAR, DAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara
umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih
umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan
ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar,
dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil
oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama,
Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan
suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi
atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang
terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki
kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.
ILMU PENGETAHUAN DAN PEMANFAATANNYA
Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan harkat hidup
manusia, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Masalahnya, manusia sering memiliki rasa serakah, sehingga ilmu
pengetahuan tidak jarang digunakan untuk memenuhi kepentingannya sendiri
walaupun dengan cara mengorbankan orang lain. Hal itulah yang
menyebabkan terjadinya penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Karena itulah
ilmu pengetahuan harus memiliki etika atau kode etik ilmu pengetahuan.
Dalam mempelajari etika ilmu pengetahuan, masalah yang menjadi perhatian
utama adalah masalah utilitarisme. Utilitarisme adalah nilai praktis
kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam konteks utilitarisme, ilmu pengetahuan
harus dikembangkan dalam rangka memberikan kebahagiaan dan kesejehteraan
semua manusia. Dari situlah perlu ada rasa keadilan dalam penerapan
ilmu pengetahuan.
INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
KONSEP INDIVIDU DAN KONSEP KELUARGA
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh
tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial.
Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh
Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi.
Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya
tersebut.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam
keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media
transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada
anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di
mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud
dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena
yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam
pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh
sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini.
Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata
keluarga ini akan tetap survive.
Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama yaiyu studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi,
sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan
politik.
Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian
manusia agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg
diharapkan dari sikap manusia, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku
manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2
lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.
A. ILMU-ILMU SOSIAL**
Ilmu-ilmu sosial merupakan keilmuan yang sangat susah dikategorikan dengan ilmu-ilmu alam sehingga dalam pembagiannya Ilmu Pengetahuan dibagi dalam tiga cabang, yaitu :
Ilmu-ilmu sosial merupakan keilmuan yang sangat susah dikategorikan dengan ilmu-ilmu alam sehingga dalam pembagiannya Ilmu Pengetahuan dibagi dalam tiga cabang, yaitu :
- Natural Science meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi, dll.
- Social science terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, dll.
- Humanities meliputi bahasa, agama, kesenian, kesusastraan, dll.
B. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Materi dari disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu sosial lainnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Materi dari disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu sosial lainnya.
C. ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
Ilmu Sosial Dasar adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat.
Latar Belakang ISD
Ilmu Sosial Dasar adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat.
Latar Belakang ISD
- Banyaknyak kritik yang ditujukan pada system pendidikan di perguruan tinggi oleh beberapa cendikiawan.
- Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat.
Tiga Jenis Kemampuan ISD
1. Kemampuan Personal (kemampuan pribadi) :
Dapat menunjukan sikap dan kepribadian Indonesia , mengenal dan memahami nilai-nilai agama,
kemayarakatan, kenegaraan serta pandangan luas terhadap masyarakat.
2. Kemampuan akademik :
kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan
analisa, berpikir logis, kritis, sistematis, analitis.
3. Kemampuan Profesional :
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan yang tinggi.
Masalah Sosial dan ISD
A. Masalah Sosial
Masalah sosial merupakan impact dari adanya Perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup.
Pengertian masalah sosial :
1. Menurut masyarakat : Segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum.
2. Menurut para ahli : Suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat.
B. Masalah Sosial vs Ahli Ilmu Sosial
Sejumlah ahli ilmu sosial merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami.
Sejumlah ahli ilmu sosial merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami.
C. Masalah Sosial vs Ilmu Sosial Dasar
Melihat masalah secara obyektif dan subyektif, obyektif berarti masalah yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial yang digunakan. Subyektif berarti masalah akan dikaji menurut perspektif masyarakat.
Melihat masalah secara obyektif dan subyektif, obyektif berarti masalah yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial yang digunakan. Subyektif berarti masalah akan dikaji menurut perspektif masyarakat.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan